BATU BARA - Perisainusantara.com
Dihadapan ribuan warga Washliyah Medang Deras H Al Asari, S.Ag., M.Si Balon Bupati Batu Bara sampaikan ikhtiar dan kontribusi Washliyah untuk kejayaan dan kemakmuran Batu Bara.
Perguruan Al Washliyah Desa Pakam Kecamatan Medang Deras menggelar acara pelepasan Siswa-siswi MTs dan MAS Al Washliyah Pakam pada hari Sabtu, (25 Mei 2024) di halaman perguruan Al Washliyah Pakam.
Pantauan media jumlah peserta yang hadir hampir seribu orang terdiri dari 271 orang peserta didik kelas IX MTs dan XII MTs, 500 orang orang tua wali murid, 60 orang tenaga pendidik dan kependidikan perguruan Al Washliyah Pakam, 40 orang tamu undangan eksternal, 100 orang alumni dan 50 pengisi acara yang ujungnya Halaman yang tadinya lapang terasa sesak oleh tamu undangan yang hadir.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Ayahanda H Al Asari, S.Ag., M.Si Ketua PD Al Washliyah Batu Bara dan sekertaris Muhammad Syafri, SH., Kamad MA Jafar, M.Ag., Kamad MTs DR (C) Ismail MZ, S.Pd., M.Si.
Acara diawali pembacaan ayat suci Al Quran oleh siswa MAS Al Washliyah Pakam dan dilanjutkan doa.
Laporan ketua panitia Muhammad Fadli, S.Pd., M.Si dan penampilan kreasi pelajar berupa hadhroh, pencak silat, tari persembahan dan kreasi tari Nusantara.
Dihadapan ribuan massa ketua PD Al Washliyah Batu Bara yang juga balon Bupati Batu Bara H Al Asari, S.Ag., M.Si menyampaikan pidato dan orasi yang menggelegar, menyemangati dan melahirkan kembali sejarah lahirnya Al Jam'iyatul Washliyah.
Semangat ini semakin menggema ketika Al Asari dengan suara yang lantang menyuarakan ikhtiar dan kontribusi Washliyah untuk Indonesia khususnya Batu Bara.
"Al Washliyah yang lahir dari rahim ulama pada tanggal 30 November 1930 di Kota Medan berikhtiar untuk memerdekakan Bangsa ini dari penjajahan.
Ikhtiar yang di canangkan oleh generasi pertama selaras dengan kondisi yang dihadapi Negeri ini pada masa itu.
Mereka (para pendiri) merupakan generasi pendobrak, ucap Al Asari dalam orasinya.
Mereka adalah para pendiri yang memiliki kegelisahan terhadap kondisi Negeri yang terjajah.
Maka kegelisahan dan kegundahan itulah yang menggerakkan para pendiri membentuk satu wadah perjuangan dan wadah tersebut diberi nama Al Jam'iyatul Washliyah, terang Al Asari sang orator.
Hari ini kembali di perguruan Al Washliyah Pakam ini kita sampaikan lewat acara pelepasan Siswa-siswi MTs dan MAS Al Washliyah Pakam menunjukkan eksistensi ikhtiar dan kontribusi untuk Batu Bara.
Al Washliyah diminta atau tidak diminta tetap dan akan terus berkonstribusi untuk Negeri ini terutama Kabupaten Batu Bara.
Lewat amal Pendidikan Washliyah yang berjumlah 73 unit tersebar di seluruh Kabupaten Batu Bara mengawal tumbuh kembangnya aqidah anak generasi muda kita.
Al Washliyah lewat perguruannya kembali menyatakan bahwa tetap berada pada posisi sebagai benteng pertahanan iman dan tauhid warga masyarakat Batu Bara.
Batu Bara sebuah kabupaten yang terus berkembang dan mau tidak mau akan membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat.
Berbagai penyakit sosial pastilah akan menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Dari kenakalan remaja berupa pergaulan bebas, narkoba, tawuran, dan kejahatan lainnya.
Jika tantangan ini tidak di lawan maka hancurlah generasi kita. Terang Balon Bupati Batu Bara.
Untuk itu kami menyampaikan kepada seluruh Kamad tenaga pendidik dan kependidikan perguruan Al Washliyah mari sama kita sambut tantangan ini dengan serius dan ikhlas.
"Ini adalah ladang dakwah kita, disinilah kita dihadapkan kepada pilihan apakah menjadi penonton atau menjadi pelaku perbaikan akhlak generasi penerus bangsa." Semangat Al Asari.
Ikhtiarkan jalan ini adalah pilihan kita dimana kezholiman dan kemaksiatan begitu banyak dengan berbagai bentuk macamnya. Maka kitapun mestilah berbenah tidak boleh apatis apalagi diam sebab kebathilan tidak akan kalah jika yang Haq tidak kita hadirkan.
Saatnya kita melanjutkan ikhtiar dan konstirbusi ini lebih massif lagi. Jika hari ini kita mengambil pe