-->

Antisipasi Tawuran Personil Polres Batu Bara Gelar Patroli Kamtibmas

Antisipasi Tawuran Personil Polres Batu Bara Gelar Patroli Kamtibmas



BATU BARA - Perisainusantara.com 

Kabag Ops Polres Batu Bara Kompol. M. Surbakti, SH bersama Personil Polsek Labuhan Ruku menggelar Patroli antisipasi tawuran di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara. Sabtu malam (27/01/2024)

Hadir dalam kegiatan ini Kabag Ops Polres Batu Bara Kompol.  M. Surbakti, S.H., M.Km , Kasat Sabhara Polres Batu Bara AKP Juni Hendrianto, S.H.,M.H. , Kasat Lantas Polres Batu Bara AKP H.W. Siahaan, S.H. , Kapolsek Labuhan Ruku AKP Riswanto, S.H. , KBO Sat Binmas Polres Batu Bara AKP Abdul Rahim , Kanit Reskrim Polsek Labuhan Ruku Ipda  H. Parlemen , PS.  Kanit Intelkam Polsek Labuhan Ruku Bripka Irfan , serta Personil Polres Batu Bara dan Polsek Labuhan Ruku

Patroli Personil Polres Batu Bara bersama Personil Polsek Labuhan Ruku guna antisipasi tawuran di Kecamatan Tanjung Tiram Kab. Batu Bara yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Batu Bara Kompol. M. Surbakti, S.H., S.Km. 

Kabag Ops Kompol M. Surbakti, SH, S. Km,  dalam pelaksanaan patroli dilakukan pemeriksaan terhadap pemuda yang berkumpul , namun tidak ditemukan adanya tanda kepemilikan senjata tajam yang mengarah ke rencana tawuran 

Dari hasil pengumpulan informasi, Adapun pemuda yang melakukan tawuran yaitu pemuda Desa Suka Maju kontra pemuda Desa Pahlawan dan Desa Bogak dan lokasi tawuran di jalan Merdeka Desa Suka Maju Kec. Tg. Tiram Kab. Batu Bara.

Akar permasalahannya bermula dari saling ejek namun untuk siapa yang memulai terlebih dahulu tidak diketahui dikarenakan kedua belah pihak masing - masing menuduh  memulai duluan.

Dari saling ejek kelompok yang kecil  dimulai lah perkelahian dan saling membalas hingga membesar menjadi Tawuran antar Desa.

Sementara masing - masing Pemerintahan Desa sudah berulang kali memediasi kelompok yang bertikai di Balai Desa namun tawuran tetap terus terjadi dan beberapa kali pada saat diamankan maupun ditegur orang tua oknum pemuda yang tawuran merasa tidak senang dan terjadi pembiaran oleh orang tua 

Pemerintahan Desa Gabungan, Desa Suka Maju, Desa Pahlawan, Desa Bogak, Desa Suka Jaya, Desa Bagan Dalam dan Kelurahan Tanjung Tiram dimana 1 Desa/Kelurahan sebanyak 2 orang dan dibagi menjadi 2 shift yaitu dari jam 22.00 WIB s/d 00.00 WIB dan  jam 00.00 WIB s/d 03.00 WIB juga sudah melakukan jaga malam di depan kantor Koramil secara bergantian untuk antisipasi terjadinya tawuran namun semenjak jaga tawuran berkurang namun pindah lokasi.

Adapun pemuda yang melakukan tawuran yaitu pemuda Desa Suka Jaya kontra pemuda Desa Bagan Dalam dan lokasi tawuran di jalan Rakyat Desa Bagan Dalam Kec. Tg. Tiram Kab. Batu Bara.

Akar permasalahannya juga hampir sama dari saling ejek namun untuk siapa yang memulai terlebih dahulu tidak diketahui dikarenakan kedua belah pihak masing - masing menuduh memulai duluan.

Pemerintahan Desa sudah berulang kali juga memediasi kelompok yang bertikai di balai Desa namun masih ada oknum kelompok kecil yg bertikai baik permasalahan saling ejek maupun hal sepele lainnya dan berkembang menjadi perselisihan yang lebih besar.

Pemerintah Desa kami juga sudah melakukan jaga malam secara bergantian dan sebelumnya ketika permasalahan tawuran dahulu terjadi kami juga sudah membuat lapangan sepak bola agar pemuda memiliki kegiatan sehingga mulai berkurang untuk tawuran namun belakangan sebelum adanya jaga malam masih terjadi di pukul 22.00 WIB s/d 00.00 WIB.

Dalam permasalahan tawuran ini juga ada faktor lain selain saling ejek seperti faktor ekonomi dan faktor sosial maupun Faktor SDM.

Contohnya faktor ekonomi seperti para pemuda yang melakukan tawuran sudah memiliki pekerjaan sebagai nelayan, membersihkan boat nelayan jualan ikan dsb, sehingga orang tua sudah menerima hasil dan menjadi anak tersebut menjadi susah diatur karena sudah bisa menafkahi orang tua nya.

Contoh faktor SDM juga berhubungan dengan faktor ekonomi seperti dikarenakan tidak adanya uang untuk sekolah sehingga anak - anak tersebut memiliki SDM yang rendah.

Serta contoh Faktor sosial seperti masyarakat khususnya orang tua kurang peduli dengan anaknya sehingga pengawasan terhadap anak masing-masing tidak ada.

Lanjutnya, Sudah pernah diamankan para pelaku tawuran dan dilakukan penggundulan serta pemanggilan orang tua untuk menandatangani kesepakatan tidak mengulangi perbuatannya dan juga diberikan sarung, peci dan uang saku sebagai tanda tali asih.

Pernah juga dilakukan tindakan represif terhadap pelaku tawuran dengan pembubaran paksa.

Melakukan penjemputan door to door kerumah rumah pelaku tawuran menggunakan mobil patroli dan dibawa ke Polsek Labuhan Ruku untuk dibina dan dipanggil kan ustadz selama 3 hari (pesantren kilat)

Membuat surat pernyataan kepada orang tua pelaku tawuran jika anaknya kedapatan melakukan Tawuran kembali kedepannya maka bantuan dari Pemerintah seperti bansos dsb, dicabut.

Sekira pukul 02.30 WIB Patroli Polres Batu Bara kembali ke Polres Batu Bara dan standby dilokasi tawuran dilakukan oleh Personil Polsek Labuhan Ruku.

(Humas Polres Batu Bara)



Share:

No comments:

Post a Comment

Artikel

Labels

Budaya (14) ekonomi (3) Kesehatan (13) Organisasi (153) Pemerintahan (93) Pendidikan (132) politik (83) Polri/TNI (6) sosial (106) Sumatera Utara (29)

Blog Archive