DAMPAK PUTUSAN MK BAGI PARTAI IDEOLOGIS DAN PARTAI PRAGMATIS
(Seri Politik Nasional) Oleh:Irwansyah Nasution
BATU BARA -SUMUT- Perisainusantara.com
Tak lama lagi MK akan memutuskan nasib gugatan sistem pemilu terbuka menghadapi tahun politik 2024.Bagi kalangan pengurus partai pasti akan mengikuti dan mencermati apa yang akan diputuskan mengingat hasilnya akan berpengaruh terhadap penyusunan dan peruntungan pencalonan para caleg partai bukan tidak mungkin para caleg akan lanjutkan atau berhenti ditengah jalan sebagai caleg jika hasil sistem pemilu putusan MK itu tidak menguntungkannya sebagai calon terutama bagi para petualang politik bermodal uang besar atau politikus pragmatis.
Menarik sekali argumen Yusril disidang MK sebagai pihak yang mengajukan diri sebagai penggugat terkait tentang sistem pemilu proporsional terbuka mengatakan bahwa sistem pemilu terbuka melemahkan peran partai secara struktural sebuah catatan penting bagi partai partai berbasis ideologi bermazhab romantisme historis memiliki akar sejarah kepartaian di awal awal kemerdekaan seperti PDIP (PNI)dan PBB (Masyumi) terus bertahan dengan sikap ide ide ideologi kepartaian yang tak lekang di panas dan tak lapuk di hujan.
Sepertinya Yusril ingin membangun kembali ingatan publik bahwa masih ada partai yang tidak gampang hanyut oleh sikap sikap pragmatis dalam berpolitik karena dikhawatirkan partai kehilangan ide dan gagasan merebut kekuasaan dengan modal uang semata berdampak terpotongnya pengaruh kekuasaan partai oleh caleg yang membawa agenda pribadi karena awalnya tidak di didik ideologi partai ,ambat laun partai kehilangan nilai kesejarahan dan menjauh dari ideologi nya sendiri jadilah partai transaksional yang dituding publik bukan perjuangan untuk rakyat tapi para oligarki pemodal besar.
Bagi PDIP sendiri proporsional tertutup dapat menyelamatkan partai tersebut untuk.menghindari kudeta merangkak dari para pengincar kursi partai itu dari anasir anasir non ideologi nya apalagi Megawati sudah mulai memberi isyarat pada Puan akan melanjutkan kekuasaan partai sekaligus menyakinkan massa PDIP yang cukup besar suaranya di tiap pemilu harus di selamatkan melalui konsolidasi partai lewat mendukung proporsional tertutup.
Pemilu proporsional tertutup adalah pintu masuk pembenahan dikalangan partai yang punya basis ideologis kuat untuk menghadapi tahun politik terutama bagi PDIP dan PBB sekaligus melakukan kerjasama di pilpres ,gelagat ini pernah dipaparkan penulis sebelumnya tentang kemungkinan pencapresan Puan dan Yusril. dalam edisi seri politik sebulan yang lalu.untuk menghadapi ketatnya pertarungan pilpres 2024 mendatang .
Gugatan proporsional terbuka untuk dijadikan proporsional tertutup akan berpengaruh pada isu dan narasi politik di pemilu 2024 sebagai ajang perkelahian ide antar partai dalam menarik dukungan rakyat sekaligus mengukur kekuatan oligarki pemodal besar apakah permainan mereka masih dominan dalam perpolitikan Indonesia seperti 15 tahun belakangan ini menguasai warna perpolitikan di tubuh partai.atau bakal terjungkal dan kembali ke pangkalan tidak lagi ikut cawe cawe mengurus partai untuk campur dengan urusan politik kembali ke basic pebisnis dan pengusaha dalam mengisi pembangunan negara .
Wilayah politik itu bukan kumpulan orang sambil berjalan dengan bisnis tapi orang yang memikirkan dan mengurus bangsanya dengan ide dan narasi menggunakan amanat konstitusi ,percakapan di lembaga pemerintahan legeslatif dan eksekutif,bangsa yang maju dimulai dari the right man and right place tiap orang sesuai dengan tempatnya masing masing. Bisakah putusan MK berdampak merubah wajah politik Indonesia ?.
Penulis pengamat sosial politik dan kebijakan publik LKPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar