Wabup Batu Bara Paparkan Strategi Kendalikan Inflasi dan Dorong Digitalisasi Daerah
Simalungun – Perisainusantara.com
Wakil Bupati Batu Bara, Syafrizal, SE, M.AP, memaparkan strategi Pemerintah Kabupaten Batu Bara dalam mengendalikan inflasi sekaligus mempercepat digitalisasi layanan daerah pada High Level Meeting TPID dan TP2DD wilayah sisi batas Labuhan. Pertemuan yang digelar oleh Bank Indonesia Perwakilan Pematangsiantar tersebut berlangsung di Hotel Niagara, Simalungun, Kamis (13/11/2025).
Acara bertema “Sinergi Pengendalian Inflasi dan Akselerasi Digitalisasi Daerah untuk Ketahanan dan Kemandirian Ekonomi” itu turut dihadiri Kepala BI Pematangsiantar Ahmadi Rahman, beserta sejumlah kepala daerah, termasuk Bupati Simalungun Dr. H. Anton Achmad Saragih, Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi, Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar, Wali Kota Tanjungbalai Mahyaruddin Salim, Wakil Bupati Labuhanbatu H. Jamri, serta perwakilan dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan Ir. Ralikul Rahman.
Inflasi Batu Bara Mengalami Fluktuasi
Dalam paparannya, Wabup Syafrizal menyampaikan bahwa Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Batu Bara sejak Januari hingga November 2025 menunjukkan dinamika yang cukup signifikan. Lonjakan harga dalam beberapa pekan terakhir terutama dipicu naiknya harga komoditas bumbu dapur seperti cabai merah dan bawang merah.
Pemerintah Kabupaten Batu Bara, kata Syafrizal, telah mengambil serangkaian langkah untuk meredam tekanan inflasi.
“Pemkab rutin memantau harga dan ketersediaan bahan pokok, menggelar rapat teknis TPID, menjaga stabilitas pasokan, hingga melaksanakan gerakan menanam bersama TP-PKK serta perangkat daerah terkait. Kami juga mengadakan pasar murah, melakukan inspeksi ke pasar dan distributor untuk mencegah penimbunan, serta menjalin koordinasi dengan daerah penghasil guna menjamin suplai komoditas,” ujarnya.
Strategi Menjelang Natal dan Tahun Baru
Pemkab Batu Bara juga telah menyusun strategi lanjutan menghadapi kebutuhan pangan yang biasanya meningkat pada akhir tahun.
“Ada beberapa langkah yang akan kami realisasikan, seperti penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT), pemberian bantuan transportasi melalui APBD, memperkuat Kerjasama Antar Daerah (KAD), dan mengembangkan hilirisasi cabai merah menjadi produk pasta cabai yang kini telah mulai diproduksi,” tambah Syafrizal.
Digitalisasi Daerah Terus Melaju
Selain soal inflasi, Syafrizal turut memaparkan progres digitalisasi di Kabupaten Batu Bara yang disebutnya terus menunjukkan perkembangan positif.
“Pemkab telah mengembangkan sistem informasi perpajakan berbasis digital serta perekaman transaksi wajib pajak secara elektronik. Kami juga menjalankan program BERLAYAR (Bupati Batu Bara Sinergi Melayani Masyarakat), yakni layanan jemput bola yang hadir setiap dua sampai tiga minggu di kantor kecamatan,” jelasnya.
Transaksi Non-Tunai Diperluas
Penerapan sistem pembayaran digital juga terus digencarkan. Menurutnya, sebagian besar pajak dan retribusi daerah kini sudah dilakukan melalui metode non-tunai seperti teller, ATM, EDC, hingga layanan digital banking.
“Ke depan kami akan memperluas elektronifikasi pembayaran dengan pemanfaatan kanal-kanal digital seperti fintech, e-commerce, ritel modern, termasuk optimalisasi penggunaan QRIS untuk seluruh transaksi penerimaan daerah,” terang Syafrizal.
Dengan sinergi pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi, Pemerintah Kabupaten Batu Bara menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketahanan ekonomi sekaligus meningkatkan efisiensi pelayanan publik.
(wellas)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar