-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0EAIKwCOewMUoWNW47WuQuK72ih6QOPHJMRnpU7DCntRrpBQYD0o5Au6P11bCxnpJNDyOsxBp3IdFHzFFSPAhWzvyrKdEvmE6apWlbXqIYFWABnyl7NEMlrMlUwM4NCgpGmaNl5NRvf2UlfxXkv1HMk7-eaoiksbqMkaflEi0HsdjsFR5l1RhIhyphenhyphenOdiE/s16000/05e2cdf2-5f47-4771-880d-c7f1667e3450.jpeg

Bupati Batu Bara Dapat Tanda Kehormatan Tongkat Tunggal Panaluan di Pagelaran PSBD VII

Bupati Batu Bara Dapat Tanda Kehormatan Tongkat Tunggal Panaluan di Pagelaran PSBD VII



Batu Bara — perisainusantara.com

Malam penuh makna mewarnai pelaksanaan Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) ke-VII Kabupaten Batu Bara di Lapangan Indrasakti, Kecamatan Air Putih, Rabu (5/11/2025). Dalam kesempatan tersebut, Bupati Batu Bara H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si menerima tanda kehormatan adat berupa Tongkat Tunggal Panaluan dan seperangkat busana kebesaran Raja Batak Toba.

Penyerahan tanda kehormatan dilakukan secara langsung oleh Ketua Etnis Batak Toba Kabupaten Batu Bara, Raju Piter Napitupulu, disaksikan oleh Wakil Bupati Batu Bara, Kapolres Batu Bara, para tokoh adat, serta perwakilan dari berbagai etnis di Kabupaten Batu Bara.

Acara diawali dengan Tari Tor-Tor Manomu-Nomu sebagai bentuk penghormatan adat kepada Bupati. Setelah itu, dilakukan prosesi penyerahan Tongkat Tunggal Panaluan dan dilanjutkan dengan Tari Tor-Tor Sigale-Gale yang menghadirkan suasana penuh kekhidmatan. Puncak acara ditutup dengan hiburan dari penyanyi Batak terkenal, Erik Sihotang, yang memeriahkan suasana malam kebersamaan tersebut.

Tongkat Tunggal Panaluan sendiri memiliki makna filosofis mendalam bagi masyarakat Batak Toba. Tongkat ini merupakan simbol kekuasaan, kebijaksanaan, dan spiritualitas, yang dahulu hanya dimiliki oleh para datu atau pemimpin spiritual. Ukirannya yang khas menggambarkan hubungan tiga dunia dalam kosmologi Batak — banua toru (dunia bawah), banua tonga (dunia tengah), dan banua ginjang (dunia atas).

Kata “tunggal” berarti “satu”, sedangkan “panaluan” bermakna “penakluk” atau “pengendali”. Dengan demikian, Tongkat Tunggal Panaluan merepresentasikan kekuatan dan keadilan seorang pemimpin yang arif dan berwibawa.

Dalam sambutannya, Bupati Baharuddin Siagian mengungkapkan rasa haru dan bangganya atas penghargaan adat yang diterimanya.

“Saya sangat terharu menerima Tongkat Tunggal Panaluan beserta perlengkapan adatnya. Ini adalah kebahagiaan luar biasa dan pertama kalinya saya mendapat kehormatan sebesar ini,” ungkap Bupati dengan penuh rasa syukur.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemuka adat, ketua marga, dan masyarakat yang telah memberikan penghormatan tersebut.

“Mari kita terus jaga persatuan dan kekompakan. Jangan mau diadu domba. Dengan kebersamaan, Batu Bara akan semakin maju dan sejahtera,” pesannya.

Sementara itu, Ketua Etnis Batak Toba, Raju Piter Napitupulu, menjelaskan bahwa pemberian tongkat tersebut merupakan bentuk penghormatan tertinggi dalam adat Batak kepada seorang pemimpin.

“Tongkat Tunggal Panaluan adalah simbol seorang raja Batak. Karena Bapak Bupati Baharuddin berasal dari etnis Batak Toba dan memimpin daerah ini, maka kami berikan tongkat tersebut sebagai lambang penghormatan tertinggi,” jelasnya.

Ia pun menegaskan pentingnya menjaga harmoni antar suku di Batu Bara. “Meski berbeda etnis dan budaya, kita harus tetap satu hati, satu rasa, dan selalu hidup dalam kebersamaan,” tutupnya.

(wellas)




Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Label

Budaya (17) Kesehatan (22) Organisasi (324) Pemerintahan (357) Pendidikan (157) Polri/TNI (6) Sumatera Utara (29) ekonomi (3) politik (151) sosial (108)

Arsip Blog

FOUNDER’S MEDIA SIBER BATU BARA



 


Strategi Inalum Perluas Pangsa Pasar Aluminium Global

 


Mengenal Tiga Jenis Produk Aluminium dari INALUM

 


Tentang Inalum