-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0EAIKwCOewMUoWNW47WuQuK72ih6QOPHJMRnpU7DCntRrpBQYD0o5Au6P11bCxnpJNDyOsxBp3IdFHzFFSPAhWzvyrKdEvmE6apWlbXqIYFWABnyl7NEMlrMlUwM4NCgpGmaNl5NRvf2UlfxXkv1HMk7-eaoiksbqMkaflEi0HsdjsFR5l1RhIhyphenhyphenOdiE/s16000/05e2cdf2-5f47-4771-880d-c7f1667e3450.jpeg

Mangrove Culture Festival Batu Bara: Suplai Karbon Dunia Bermula dari Pantai Sejarah

Mangrove Culture Festival Batu Bara: Suplai Karbon Dunia Bermula dari Pantai Sejarah




BATU BARA – Perisainusantara.com 

Kabupaten Batu Bara mulai menegaskan posisinya di peta dunia sebagai daerah pesisir yang menyuplai oksigen dan menyerap karbon dalam skala besar melalui pelestarian ekosistem mangrove. Dengan garis pantai sepanjang 63 kilometer yang bersentuhan langsung dengan Selat Malaka, daerah ini punya potensi besar sebagai paru-paru dunia berbasis pesisir.

Komitmen tersebut diwujudkan lewat pelaksanaan Mangrove Culture Festival perdana, Sabtu (19/7/2025), di kawasan Pantai Sejarah. Acara kolaboratif ini digagas oleh Pemerintah Kabupaten Batu Bara bersama Yayasan Konservasi Pesisir Indonesia (Yakopi), sebagai upaya memperkuat kampanye pelestarian mangrove dengan pendekatan budaya dan edukatif.

Festival dibuka langsung oleh Bupati Batu Bara H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si, didampingi Wakil Bupati Syafrizal, SE, M.AP. Ribuan warga antusias memeriahkan pembukaan melalui kegiatan jalan santai bersama. Tak kalah menarik, gelaran ini juga menghadirkan sesi lucky draw dengan berbagai hadiah menggiurkan—mulai dari sepeda sport, kulkas, mesin cuci, hingga ratusan doorprize lainnya.

Namun, inti dari festival ini bukan sekadar kemeriahan, melainkan aksi nyata pelestarian lingkungan. Usai jalan santai, seluruh tamu undangan, termasuk Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda, Direktur Yakopi, hingga para pegiat konservasi pesisir, terlibat langsung dalam penanaman pohon mangrove.

Saat ini, luas hutan mangrove di Batu Bara tercatat mencapai 576 hektare. Jika satu hektare bisa menampung sekitar 2.500 batang pohon dan menyerap rata-rata 6.048 ton karbon dioksida, maka potensi total serapan karbon mangrove Batu Bara mencapai 3.483.648 ton CO₂—sebuah angka fantastis yang memperlihatkan peran strategis daerah ini dalam pengendalian perubahan iklim global.

Dalam sambutannya, Bupati Baharuddin menyampaikan bahwa hutan mangrove memiliki keunggulan dalam menyerap karbon lebih tinggi dibandingkan hutan daratan. Ia juga menyoroti keunikan ekosistem Pantai Sejarah yang kerap menjadi tempat persinggahan burung migran dari Benua Australia saat musim tertentu (Oktober–Mei).

“Ini bukan sekadar soal lingkungan, tapi juga warisan yang harus kita jaga bersama. Mangrove adalah benteng alami yang menjaga kita dari abrasi, naiknya permukaan laut, sekaligus menjadi sumber kehidupan,” tutur Bupati.

Sementara itu, Direktur Yakopi Eling Tuhono menjelaskan bahwa festival ini merupakan awal dari upaya jangka panjang menggabungkan konservasi lingkungan dengan pelestarian budaya masyarakat pesisir. Menurutnya, alasan memilih Batu Bara sebagai lokasi kegiatan adalah karena sejarah kerja sama yang telah terbangun serta potensi besar yang dimiliki daerah ini.

“Kami ingin meramu kegiatan restorasi dengan nilai-nilai budaya lokal, agar tidak hanya menyentuh lingkungan, tetapi juga kesejahteraan masyarakat pesisir,” ujar Eling.

Ia menekankan pentingnya melihat mangrove sebagai pusat ekonomi yang dapat tumbuh bersama kesabaran dan pendampingan. Dalam 3–10 tahun mendatang, lanjutnya, efek ekonomi dari hutan mangrove akan semakin terasa, baik melalui sektor perikanan maupun pariwisata ekologis.

Yakopi pun berkomitmen hadir mendampingi warga pesisir Batu Bara agar pelestarian lingkungan selaras dengan peningkatan ekonomi. “Kita tidak sedang menanam pohon semata, tapi menanam harapan untuk masa depan yang lestari dan sejahtera,” pungkas Eling.

(wellas)

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Label

Budaya (17) Kesehatan (22) Organisasi (317) Pemerintahan (274) Pendidikan (153) Polri/TNI (6) Sumatera Utara (29) ekonomi (3) politik (151) sosial (108)

Arsip Blog

FOUNDER’S MEDIA SIBER BATU BARA



 


Strategi Inalum Perluas Pangsa Pasar Aluminium Global

 


Mengenal Tiga Jenis Produk Aluminium dari INALUM

 


Tentang Inalum