-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0EAIKwCOewMUoWNW47WuQuK72ih6QOPHJMRnpU7DCntRrpBQYD0o5Au6P11bCxnpJNDyOsxBp3IdFHzFFSPAhWzvyrKdEvmE6apWlbXqIYFWABnyl7NEMlrMlUwM4NCgpGmaNl5NRvf2UlfxXkv1HMk7-eaoiksbqMkaflEi0HsdjsFR5l1RhIhyphenhyphenOdiE/s16000/05e2cdf2-5f47-4771-880d-c7f1667e3450.jpeg

Setahun Kasus Pembacokan Mandek di Polsek Medan Labuhan, Korban Curiga Ada “Main Mata”

Setahun Kasus Pembacokan Mandek di Polsek Medan Labuhan, Korban Curiga Ada “Main Mata”



MEDAN – perisainusantara.com

Laporan kasus penganiayaan berat yang menimpa seorang warga Medan Labuhan, Yarli Sidi Loi (41), masih menggantung meski sudah genap satu tahun dilaporkan ke pihak kepolisian. Ironisnya, pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Medan Labuhan belum juga ditahan hingga saat ini.

Insiden berdarah itu terjadi pada 15 Juli 2024 dan langsung dilaporkan dengan nomor LP/B/535/IV/2024/SPKT/Polsek Medan Labuhan/Polres Pelabuhan Belawan. Namun, hingga 15 Juli 2025, korban mengaku belum melihat adanya langkah nyata dari polisi.

“Sudah setahun saya tunggu keadilan, tapi tak ada tindakan. Saya dibacok pakai kapak di kepala dan tangan, hanya karena disangka bikin keributan di warung tuak. Padahal yang ribut itu orang lain,” ujar Yarli, Senin (15/7/2025).

Akibat peristiwa itu, Yarli mengalami luka berat dan cacat seumur hidup. Lebih menyakitkan lagi, ia mengaku kerap melihat para tersangka masih bebas lalu-lalang di sekitar lingkungan rumah mereka.

“Pelakunya malah sering terlihat tertawa-tawa, seperti tak bersalah. Saya menduga dan curiga ada yang bermain di balik lambannya proses hukum ini, mungkin ada uang pelicin,” tambahnya penuh kekecewaan.

Upaya media untuk meminta tanggapan dari Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Sibuea, S.H, pun belum membuahkan hasil memuaskan. Dalam lima hari berturut-turut, jawaban yang diberikan selalu sama, “Terima kasih atas informasinya, nanti kita cek kembali.”

Lambatnya proses hukum ini memicu reaksi masyarakat yang mempertanyakan keseriusan serta integritas aparat penegak hukum. Banyak yang menyayangkan, jika korban pembacokan dengan luka berat saja tak mendapat keadilan, bagaimana dengan kasus-kasus lainnya?

“Kami tak minta lebih, hanya ingin hukum ditegakkan. Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan karena aparat tak serius,” pungkas Yarli.

(boim)




Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Label

Budaya (17) Kesehatan (22) Organisasi (314) Pemerintahan (261) Pendidikan (153) Polri/TNI (6) Sumatera Utara (29) ekonomi (3) politik (151) sosial (108)

Arsip Blog

FOUNDER’S MEDIA SIBER BATU BARA



 


Strategi Inalum Perluas Pangsa Pasar Aluminium Global

 


Mengenal Tiga Jenis Produk Aluminium dari INALUM

 


Tentang Inalum