-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0EAIKwCOewMUoWNW47WuQuK72ih6QOPHJMRnpU7DCntRrpBQYD0o5Au6P11bCxnpJNDyOsxBp3IdFHzFFSPAhWzvyrKdEvmE6apWlbXqIYFWABnyl7NEMlrMlUwM4NCgpGmaNl5NRvf2UlfxXkv1HMk7-eaoiksbqMkaflEi0HsdjsFR5l1RhIhyphenhyphenOdiE/s16000/05e2cdf2-5f47-4771-880d-c7f1667e3450.jpeg

Saya Korban, Tapi Ditetapkan Tersangka": Yarli Soroti Penanganan Kasus Pembacokan yang Janggal

"Saya Korban, Tapi Ditetapkan Tersangka": Yarli Soroti Penanganan Kasus Pembacokan yang Janggal



MEDAN – Perisainusantara.com 

Luka di kepala dan lengan yang masih membekas, jadi bukti bisu tragedi pembacokan yang dialami Yarli Sidi Loi. Namun, yang lebih menyakitkan baginya bukan hanya kapak di tangan pelaku, melainkan sikap aparat penegak hukum yang justru diduga memutarbalikkan fakta.

“Saya ini korban, tapi malah diperlakukan seperti pelaku. Ke mana keadilan?” ungkap Yarli dengan nada kecewa saat ditemui awak media pada Senin (21/7/2025).

Peristiwa berdarah itu terjadi satu tahun silam. Yarli mengaku diserang menggunakan kapak oleh Ari—anak dari Indra Yenni Chaniago. Serangan tersebut membuatnya menderita luka serius di kepala dan lengan. Namun hingga kini, meski laporan telah dibuat sejak awal kejadian, pelaku belum juga tersentuh hukum.

Yang lebih ironis, keluarga pelaku justru melaporkan Yarli balik ke Polres Pelabuhan Belawan atas tuduhan perusakan warung. Bahkan, Indra Yenni menyebut bahwa luka Yarli bukan karena dibacok, melainkan akibat terbentur kaca jendela nako secara tidak sengaja.

“Lucu sekaligus miris. Saya hampir mati kehabisan darah, tapi mereka bilang kepala saya cuma terbentur kaca,” tegas Yarli.

Keluarga korban mengaku sudah memberikan keterangan jujur lengkap dengan saksi mata kepada penyidik. Namun laporan tersebut seolah tidak mendapat perhatian. Yarli mencurigai adanya dugaan rekayasa kasus dan pembelokan fakta yang sangat merugikan dirinya sebagai korban.

Yang semakin menambah kecurigaan, penyidik yang menangani perkara, Aipda Sugeng Raharjo, hingga saat ini belum memberikan penjelasan ataupun respons. Kondisi ini pun memunculkan spekulasi liar tentang potensi praktik suap atau upaya pengaburan perkara.

“Kasus ini bukan hanya tentang saya. Tapi soal integritas aparat dalam menegakkan keadilan. Kalau begini caranya, masyarakat jadi hilang kepercayaan pada kepolisian,” ujar Yarli dengan nada getir.

Perkara ini pun semakin mempertegas sorotan publik terhadap kinerja Polsek Medan Labuhan dan Polres Pelabuhan Belawan dalam menangani kasus-kasus kekerasan berat. Di tengah harapan masyarakat terhadap polisi yang tegas dan adil, justru muncul dugaan keberpihakan yang memicu kekecewaan.

(boim)



Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Label

Budaya (17) Kesehatan (22) Organisasi (317) Pemerintahan (274) Pendidikan (153) Polri/TNI (6) Sumatera Utara (29) ekonomi (3) politik (151) sosial (108)

Arsip Blog

FOUNDER’S MEDIA SIBER BATU BARA



 


Strategi Inalum Perluas Pangsa Pasar Aluminium Global

 


Mengenal Tiga Jenis Produk Aluminium dari INALUM

 


Tentang Inalum