-->

Pesan Surya Paloh pada Jokowi

PESAN BERANI SURYA PALOH PADA JOKOWI

(Seri Politik Nasional)  Oleh:Irwansyah Nasution


BATU BARA-Sumut-Perisainusantara.com

Ada yang istimewa dari pertemuan Surya Paloh dengan Luhut Binsar Panjaitan seperti yang di kutip dari pemberitaan kompas.com sebuah Pesan Moral dan Politik yang bernilai berani dan jujur dari seorang tokoh nasionalis sejati sekelas Surya Paloh.Pesan yang dititipkan itu menyangkut hal penting dalam mengakhiri langkah presiden Jokowi yang sibuk melakukan endorse figur calon presiden tertentu dengan alasan dapat .menciptakan image situasi yang tidak berimbang seperti diungkap ke publik melalui  Sugeng Parwoto sekretaris koalisi perubahan pada publik,Jumat kemaren.

Surya Paloh meski menyampaikan lewat bahasa halus "pesan  " pada LBP sebenarnya itu dapat di baca sebagai " "perlawanan "opini akan segera dimulai pada Jokowi , baik secara politik maupun mantan teman di kabinet banyak alasan yang  di tujukan kepada Jokowi atas cara cara yang sangat mengusik keadilan publik dengan meng endorse ketua ketua partai koalisi diluar koalisi perubahan dan persatuan.Secara hukum dapat membahayakan dan melanggar konstitusi  ,apalagi posisi presiden ikut melibatkan diri dalam urusan dukung mendukung calon pasangan capres  cawapres dalam pemilihan umum yang mestinya  harus dihindari  sebagai presiden dan menggunakan istana negara sebagai tempat pertemuan .

Arah politik presiden yang sengaja meng endorse capres cawapres secara sepihak mengabaikan etika dapat membuat kekuatan politik lainnya akan bertanya integritas kenegarawanan Nya  selaku presiden yang berdiri ditengah tidak bersikap berpihak selain untuk kepentingan bangsa dan negara sebagai mana presiden bekerja menurut sumpah presiden selaku kepala negara dan pemerintahan yang mestinya dilaksanakan sungguh sungguh , walaupun secara pribadi Jokowi punya hak politik namun sebagai presiden sangat memprihatinkan ,bagaimana demokrasi mau dirawat jika prilaku berpihak masih terus ditunjukkan presiden Jokowi ke pada publik.

Surya Paloh tentu menyampaikan pesan itu secara lunak baik sebagai teman lama mendukung Jokowi dua periode sebagai presiden maupun aktor politik yang resah melihat sikap Jokowi yang terlihat bersemangat berpihak tidak menjaga netralitas jelang  pemilihan presiden 2024.Paloh yang  menguasai banyak media sepertinya mencium bahaya bagi persatuan dan kesatuan kekuatan politik jelang pemilu sepertinya tidak lagi  sehat dan cenderung mengakibatkan benturan sosial di masyarakat jika tidak dihentikan.

Pesan Surya Paloh lewat Luhut yang diaminkan Luhut memberikan isyarat bahwa kesepakatan politik untuk tidak menggunakan pengaruh kekuasaan lembaga kepresiden dinilai cara yang tepat menghentikan abuse of power dan semua memang kembali berpulang kepada presiden Jokowi melihat  niat dan pesan baik dari kekuatan politik yang mendukung Anies Baswedan sebagai capres tentu dengan harapan menjaga benturan sosial di masyarakat.

Jika memang presiden Jokowi punya pilihan politik lain dalam soal capres hendaklah tidak ditunjukkan kepada publik apalagi dengan cara terbuka yang dapat menimbulkan ketidak puasan dalam penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil sebagai bagian penting untuk .mensukseskan pilpres.substansi pemilu itu sendiri sebenarnya melanjutkan kepemimpinan nasional dan pemerintahan agar tidak terjadi kekosongan kekuasaan yang di pergilirkan secara bertanggung jawab melalui cara  cara demokrasi  berkeadilan dan kesetaraan di depan umum.

Surya Paloh yang awalnya terlihat diam melihat perkembangan politik tentang pertemuan 6 tokoh partai bersama presiden Jokowi telah menjadi perhatian luas ini semoga tidak menjadi pembelahan politik di masyarakat tidak ada cara lain seperti pepatah mengatakan siapa yang memulai sekaligus pula mengakhiri.

Pengamat sosial politik dan kebijakan publik LKPI.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Label

Budaya (16) ekonomi (3) Kesehatan (13) Organisasi (207) Pemerintahan (106) Pendidikan (138) politik (102) Polri/TNI (6) sosial (107) Sumatera Utara (29)

Arsip Blog

Kesaktian Pancasila