-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0EAIKwCOewMUoWNW47WuQuK72ih6QOPHJMRnpU7DCntRrpBQYD0o5Au6P11bCxnpJNDyOsxBp3IdFHzFFSPAhWzvyrKdEvmE6apWlbXqIYFWABnyl7NEMlrMlUwM4NCgpGmaNl5NRvf2UlfxXkv1HMk7-eaoiksbqMkaflEi0HsdjsFR5l1RhIhyphenhyphenOdiE/s16000/05e2cdf2-5f47-4771-880d-c7f1667e3450.jpeg

Kasus Kokalum Kembali Menggema, IAA Terbakar Publik Pertanyakan Kepemimpinan Riky Gunawan

Kasus Kokalum Kembali Menggema, IAA Terbakar  Publik Pertanyakan Kepemimpinan Riky Gunawan

Ketgam; Ketua Federasi Serikat Buruh (FSB) Nikeuba Batu Bara, Yusribajang


Batu Bara – Perisainusantara.com

Kebakaran yang terjadi di area produksi PT Indonesia Aluminium Alloy (IAA) pada Kamis pagi (23/10/2025) sekitar pukul 09.30 WIB, memunculkan gelombang sorotan publik. 

Ketgam: Direktur PT IAA, Riky Gunawan.


Insiden kebakaran tersebut terjadi saat proses pemindahan material di tungku peleburan yang menyebabkan aluminium cair tumpah dan mengenai kendaraan operasional, hingga memicu kebakaran di area kerja.

PT IAA merupakan anak perusahaan dari PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) yang bergerak di sektor midstream industri aluminium. Didirikan pada tahun 2020, perusahaan ini memiliki kapasitas produksi awal sekitar 30.000 ton billet aluminium sekunder per tahun.

Namun, di tengah upaya pemulihan pasca-insiden, muncul kritik tajam terhadap manajemen perusahaan, khususnya terhadap Direktur PT IAA, Riky Gunawan.

Ketua Federasi Serikat Buruh (FSB) Nikeuba Batu Bara, Yusribajang, menilai kebakaran tersebut mencerminkan lemahnya manajemen risiko di bawah kepemimpinan Riky Gunawan.

“Seorang direktur seharusnya mampu menilai potensi risiko kebakaran secara menyeluruh di setiap lini operasional. Fakta kebakaran ini menunjukkan kegagalan pengawasan,” ujarnya tegas.

Yusribajang juga mengaitkan insiden ini dengan rekam jejak Riky Gunawan yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekretaris Koperasi Karyawan Inalum (Kokalum) di bawah kepemimpinan Renaldi Harahap.

“Bagaimana IAA bisa berkembang, kalau Kokalum saja hancur di bawah tangannya. Koperasi yang dulu tampak sehat di atas kertas, tiba-tiba kolaps dan menyeret nama Inalum,” tambahnya.

Lebih lanjut, Yusribajang mendesak Direktur Utama PT INALUM, Melati Sarnita, agar segera mencopot Riky Gunawan dari jabatannya di IAA.

“Kami sudah melihat rekam jejaknya. Dari Kokalum yang bangkrut tanpa kejelasan, sampai sekarang kebakaran di IAA. Ini bukti nyata ketidaklayakan seseorang memimpin perusahaan besar,” ujarnya.

Ia juga menyinggung nasib para buruh Kokalum yang hingga kini belum mendapatkan kejelasan pesangon. “Kalau beliau mau bertanggung jawab, mestinya para buruh itu bisa ditampung bekerja secara bertahap di IAA. Tapi yang kami lihat, seolah beliau tidak punya rasa bersalah sedikit pun,” tutur Yusribajang.

Pihaknya berharap agar INALUM mengambil langkah tegas sebelum IAA bernasib sama dengan Kokalum. “Jangan tunggu sampai perusahaan sebesar IAA ikut runtuh karena kepemimpinan yang salah arah,” tegasnya menutup pernyataan.

Sementara itu, Direktur PT IAA, Riky Gunawan, dalam keterangan resmi menegaskan bahwa kejadian di area peleburan bersifat terbatas dan tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka.

“Dampak insiden hanya terjadi pada kendaraan operasional. Tim tanggap darurat kami bersama tim INALUM sudah melakukan langkah cepat sesuai prosedur keselamatan kerja, dan situasi kini sepenuhnya aman serta terkendali,” ujarnya.

Riky menambahkan, IAA tetap berkomitmen untuk menjadikan keselamatan kerja dan keamanan operasional sebagai prioritas utama dalam seluruh aktivitas produksi.

“Keselamatan seluruh insan IAA adalah hal yang tidak bisa ditawar,” pungkasnya Riky Gunawan mengakhiri.

(Tim-red)



Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Label

Budaya (17) Kesehatan (22) Organisasi (324) Pemerintahan (345) Pendidikan (157) Polri/TNI (6) Sumatera Utara (29) ekonomi (3) politik (151) sosial (108)

Arsip Blog

FOUNDER’S MEDIA SIBER BATU BARA



 


Strategi Inalum Perluas Pangsa Pasar Aluminium Global

 


Mengenal Tiga Jenis Produk Aluminium dari INALUM

 


Tentang Inalum