KSJ Manfaatkan Momen Hardiknas 2025 untuk Tanamkan Nilai Sosial Sejak Usia Dini
DELI SERDANG – Perisainusantara.com
Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) menggelar aksi berbagi sekaligus edukasi sosial bagi anak-anak usia dini di Desa Paya Gambar, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (2/5/2025).
Dipimpin langsung oleh Pendiri sekaligus Pembina Utama KSJ, H. Ikhwan Lubis, SH, MH, yang dikenal sebagai "Sang Pejuang Dhuafa", kegiatan ini menjadi momen spesial yang menggabungkan nilai kepedulian dan pendidikan karakter sosial sejak dini.
Dalam aksi nyata tersebut, KSJ membagikan 200 bungkus nasi kepada jemaah Masjid Al-Uliyah dan para murid sekolah yang tengah mengikuti ujian kenaikan kelas. Aksi ini tak hanya soal memberi, tapi juga mendidik anak-anak untuk mengenal arti pentingnya berbagi di tengah masyarakat.
Didukung oleh relawan KSJ, Forkopemdes, serta perwakilan organisasi kepemudaan (OKP) setempat, kegiatan berlangsung hangat dan mendapat sambutan positif dari warga.
Di hadapan anak-anak, H. Ikhwan Lubis memberikan motivasi penting tentang nilai-nilai sedekah dan kepedulian sosial. Menurutnya, sedekah tak selalu soal harta, namun juga bisa berupa tenaga dan perbuatan baik yang membantu orang lain.
"Anak-anak sejak dini harus belajar bahwa menolong orang lain adalah bagian dari pendidikan hidup. Di berbagai daerah, relawan muda KSJ bahkan rutin menyisihkan Rp10.000 setiap bulan untuk berbagi kepada anak yatim dan dhuafa. Ini bukti bahwa jiwa sosial bisa ditanamkan sejak dini," jelas Ikhwan.
Aksi sosial ini mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat setempat, Ali Bonar Siregar, yang menyebut kehadiran KSJ sebagai bentuk nyata pendidikan karakter di tengah masyarakat.
“Kami bangga ada organisasi seperti KSJ hadir di desa kami. Ini bukan hanya soal memberi, tapi mendidik generasi muda untuk tumbuh dengan nilai kebaikan. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi sosial,” ungkapnya.
Melalui peringatan Hardiknas 2025, KSJ membuktikan bahwa pendidikan tidak selalu terjadi di ruang kelas. Aksi nyata, keteladanan, dan semangat gotong royong bisa menjadi pelajaran berharga bagi generasi masa depan.
(boim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar