-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0EAIKwCOewMUoWNW47WuQuK72ih6QOPHJMRnpU7DCntRrpBQYD0o5Au6P11bCxnpJNDyOsxBp3IdFHzFFSPAhWzvyrKdEvmE6apWlbXqIYFWABnyl7NEMlrMlUwM4NCgpGmaNl5NRvf2UlfxXkv1HMk7-eaoiksbqMkaflEi0HsdjsFR5l1RhIhyphenhyphenOdiE/s16000/05e2cdf2-5f47-4771-880d-c7f1667e3450.jpeg

Korban Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Ustadz Buka Suara: “Semua yang Ayah Katakan Benar”

Korban Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Ustadz Buka Suara: “Semua yang Ayah Katakan Benar”



Batu Bara – Perisainusantara.com 

Seorang mahasiswi berinisial NA (18) akhirnya angkat bicara dan menguatkan kesaksian ayahnya, IL (48), terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum ustadz berinisial AHA (34). Hal ini diungkapkan NA saat ditemui awak media di kediamannya, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kamis (15/05/2025).

"Apa yang disampaikan ayah saya, semuanya benar. Saya sendiri yang mengalami kejadian itu," tegas NA sambil menahan tangis.

NA menjelaskan bahwa bujuk rayu AHA bukan hanya lewat kata-kata, namun juga dibuktikan dengan pesan WhatsApp di mana AHA sempat menyatakan niat ingin menikahinya. Bahkan, menurut NA, AHA sempat menjemputnya dari rumah kost dan memberinya minuman, yang memperkuat dugaan adanya tindakan tidak senonoh.

NA berharap Polda Sumatera Utara segera menindaklanjuti laporan resmi yang telah diajukan pada 29 April 2025 dengan nomor laporan: STTLP/B/637/IV/2025/SPKT/POLDA/Sumatera Utara.

Sementara itu, IL, ayah korban yang juga menjadi pelapor dalam kasus ini, menyebutkan bahwa pihak keluarga berencana melakukan visum tambahan dua kali untuk memperkuat bukti. Ia juga menginformasikan bahwa Polda Sumut dalam waktu dekat akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mempercepat proses penyelidikan.

Dalam perkembangan kasus ini, Yahdi (40), salah satu saksi, turut menyuarakan desakan agar Kapolda Sumut segera menindak tegas dugaan pelaku.

“Kami minta kasus ini diusut tuntas. NA sampai sekarang masih terganggu secara psikologis, apalagi banyak pesan yang bernada intimidatif masuk ke media sosialnya,” ujar Yahdi.

Menurut Yahdi, pesan-pesan tersebut diduga berasal dari orang yang mengaku sebagai keluarga AHA. Pihak keluarga berencana mempertimbangkan laporan lanjutan terkait dugaan teror tersebut, namun akan melihat terlebih dahulu kondisi psikologis NA dalam waktu dekat.

“Kami ingin kasus ini benar-benar selesai agar NA bisa kembali fokus menjalani kuliahnya tanpa rasa takut,” tutupnya  Yahdi.

(yus)




Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Label

Budaya (16) Kesehatan (19) Organisasi (292) Pemerintahan (202) Pendidikan (151) Polri/TNI (6) Sumatera Utara (29) ekonomi (3) politik (151) sosial (108)

Arsip Blog

FOUNDER’S MEDIA SIBER BATU BARA



 


Strategi Inalum Perluas Pangsa Pasar Aluminium Global

 


Mengenal Tiga Jenis Produk Aluminium dari INALUM

 


Tentang Inalum