Sang Pejuang Dhuafa H. Ikhwan Lubis Ajak Masyarakat Pulihkan Krisis Akhlak Anak Lewat Pendidikan Agama Sejak Dini
Medan - Perisainusantara.com
Kekhawatiran akan menurunnya akhlak generasi muda akibat derasnya arus pengaruh negatif, seperti penyalahgunaan narkoba, media sosial yang tak terkendali, serta lingkungan yang kurang sehat, mendorong Sang Pejuang Dhuafa H. Ikhwan Lubis, SH, MH untuk mengambil langkah konkret. Melalui gerakan sosial Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) yang ia dirikan, ia mengajak masyarakat memperkuat pendidikan agama sejak usia dini sebagai solusi mengatasi krisis moral anak-anak Indonesia.
Pada kegiatan rutin Jumat Barokah, Jumat (20/6/2025), H. Ikhwan bersama pengurus DPP KSJ Nasional menyambangi Desa Paya Gambar, Kecamatan Batang Kuis, Sumatera Utara. Dalam kegiatan tersebut, ratusan mushaf Al-Qur’an dan buku Iqro disalurkan kepada sejumlah rumah mengaji tradisional sebagai wujud nyata dukungan terhadap pendidikan keagamaan di pelosok desa.
“Kami membagikan Al-Qur’an dan Iqro bukan hanya sebagai sedekah, tapi juga sebagai bentuk ajakan agar masyarakat bersama-sama bangkit menghadapi krisis akhlak. Anak-anak kita hari ini terlalu banyak dicekoki gadget, terpapar media sosial tanpa filter, dan bahkan sebagian menjadi korban narkoba. Ini alarm serius bagi masa depan bangsa,” ujar H. Ikhwan dengan penuh keprihatinan.
Menurutnya, akar dari permasalahan akhlak bisa mulai ditanggulangi dengan membangun kembali pondasi spiritual dan moral sejak usia dini. Meski tidak semua orang mampu mengajarkan agama secara mendalam, setidaknya masyarakat bisa menjadi bagian dari solusi dengan memberikan dorongan moral dan fasilitas belajar agama kepada anak-anak.
“Kita mungkin tidak semua bisa mengajar, tapi kita bisa mendukung. Memberikan Al-Qur’an, buku Iqro, atau sekadar semangat bagi guru mengaji di kampung adalah langkah kecil yang bisa berdampak besar. Ini bukan hanya soal pendidikan agama, ini soal menyelamatkan masa depan generasi kita dari krisis adab dan sopan santun,” tegasnya.
Selain pembagian mushaf, kegiatan Jumat Barokah juga diwarnai dengan pembagian nasi bungkus kepada para jemaah salat Jumat di masjid desa setempat. Langkah kecil namun sarat makna ini menjadi simbol kesederhanaan dalam berbagi dan menebar nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat.
Gerakan KSJ terus berkomitmen menghidupkan budaya tolong-menolong dan kepedulian sosial, terutama di bidang pendidikan moral dan agama, sebagai bentuk nyata dari perjuangan membangun bangsa dari akar rumput.
(Boim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar