Lambannya Proyek Jalur KAI di Batu Bara Picu Korban Jiwa, Warga Surati Pemkab dan Desak Tindak Lanjut
BATU BARA – Perisainusantara.com
Lambannya penyelesaian proyek jalur Kereta Api (KAI) Kuala Tanjung–Bandar Tinggi kembali menjadi sorotan publik. Masyarakat, khususnya dari Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, melayangkan surat resmi kepada Pemerintah Kabupaten Batu Bara sebagai bentuk keprihatinan dan desakan agar proyek yang telah lama terbengkalai itu segera dituntaskan. Surat tersebut dikirim pada Selasa (24/6/2025).
Proyek jalur rel kereta yang tak kunjung rampung tersebut telah menelan banyak korban jiwa akibat minimnya pengamanan di titik-titik perlintasan. Tak sedikit warga menjadi korban, baik luka ringan, luka berat, hingga meninggal dunia.
“Pembangunan jalur rel ini sudah sangat mendesak untuk diselesaikan. Jangan sampai terus memakan korban. Tokoh masyarakat, Nurdin bersama Tokoh pemuda, Al Hamdani bersama warga turun langsung menyampaikan sikap kepada Pemkab Batu Bara,” tegas Nurdin, salah satu tokoh masyarakat Desa Lalang.
Dalam surat tersebut, warga Kecamatan Medang Deras dan Sei Suka menyuarakan aspirasi bersama. Mereka berharap Pemkab Batu Bara tidak tinggal diam, melainkan segera mengambil langkah konkret dan berkoordinasi dengan pihak PT KAI guna mempercepat penyelesaian proyek tersebut.
Minimnya fasilitas pengamanan di persimpangan akses kendaraan, seperti palang pintu dan petugas jaga perlintasan, menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka kecelakaan.
“Selama proyek belum selesai, nyawa warga terus jadi taruhannya. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Pemerintah dan KAI harus segera turun tangan,” ungkap Al Hamdani, tokoh pemuda Desa Lalang.
Selain mendesak penyelesaian proyek, masyarakat juga meminta keterlibatan aktif DPRD Kabupaten Batu Bara dalam menyalurkan aspirasi ini. Warga berharap dewan perwakilan rakyat daerah dapat menjadi jembatan komunikasi untuk mendorong percepatan realisasi pembangunan jalur KAI yang aman dan sesuai standar keselamatan.
Desakan ini menjadi sinyal keras dari masyarakat agar proyek strategis tersebut tidak terus dibiarkan mangkrak. Masyarakat tak ingin tragedi demi tragedi terus terjadi hanya karena kelalaian dan lambatnya penanganan.
(Tim-red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar