-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0EAIKwCOewMUoWNW47WuQuK72ih6QOPHJMRnpU7DCntRrpBQYD0o5Au6P11bCxnpJNDyOsxBp3IdFHzFFSPAhWzvyrKdEvmE6apWlbXqIYFWABnyl7NEMlrMlUwM4NCgpGmaNl5NRvf2UlfxXkv1HMk7-eaoiksbqMkaflEi0HsdjsFR5l1RhIhyphenhyphenOdiE/s16000/05e2cdf2-5f47-4771-880d-c7f1667e3450.jpeg

Bola Tangan Mulai Berkibar di Batu Bara, 68 Guru PJOK Antusias Ikuti Sosialisasi

Bola Tangan Mulai Berkibar di Batu Bara, 68 Guru PJOK Antusias Ikuti Sosialisasi



BATU BARA – Perisainusantara.com 

Olahraga bola tangan mulai mendapat tempat di hati para pendidik di Kabupaten Batu Bara. Sebanyak 68 guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dari jenjang SMA, SMK, SMP, hingga madrasah mengikuti Sosialisasi Olahraga Bola Tangan Tingkat Pelajar 2025 yang digelar Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Kabupaten Batu Bara. Mengusung tema “Semangat Bahagia Bersama Raih Prestasi”, kegiatan ini menjadi momentum kebangkitan olahraga bola tangan di kalangan guru.

Sosialisasi berlangsung selama satu hari penuh, membekali peserta dengan materi pengenalan dasar, teknik bermain, dan aturan resmi bola tangan yang disampaikan pelatih serta pengurus ABTI berlisensi provinsi.

Ketua Panitia ABTI Batu Bara, Imam, menyampaikan bahwa kegiatan ini murni dibiayai secara mandiri dari dana pribadi dan rumah tangga organisasi.

“Ini wujud kecintaan kami terhadap olahraga. Meski dana terbatas, semangat kami tidak terbatas,” ujarnya.

Peserta berasal dari berbagai satuan pendidikan, terdiri dari 35 guru SMA/SMK negeri dan swasta, 25 guru SMP negeri, serta 8 guru madrasah aliyah dan tsanawiyah.

Dukungan Pemerintah dan Optimisme

Kegiatan turut dihadiri Kepala Cabang Dinas Wilayah V, Abdul Khodir Simorangkir, yang menekankan pentingnya olahraga sebagai sarana pembentukan karakter siswa. Ia melihat bola tangan berpotensi menjadi ekstrakurikuler unggulan di sekolah.

Pengurus ABTI Sumut, Hendra Cipta, mengungkapkan bahwa meski bukan olahraga baru, bola tangan selama ini kurang mendapat perhatian. Kini, ABTI Sumut berhasil membentuk kepengurusan di 28 kabupaten/kota hanya dalam tiga bulan.

“Olahraga ini murah dan mudah dimainkan di lapangan sekolah. Yang dibutuhkan hanya bola dan semangat. Jika serius dikembangkan, futsal pun bisa kalah ramai,” ujarnya bersemangat.

Langkah Lanjutan

ABTI Batu Bara menargetkan pembentukan komunitas, pelatih sekolah, pelatihan wasit, pengadaan sarana, hingga turnamen antar pelajar sebagai kelanjutan program. Hendra mengingatkan agar semangat yang lahir dari sosialisasi ini dijaga secara konsisten.

“Ini bukan hanya soal medali, tapi membiasakan olahraga sebagai gaya hidup,” tegasnya.

Komitmen Pemerintah Daerah

Perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga yang hadir mewakili Bupati Batu Bara menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan bola tangan, termasuk kemungkinan pemberian bantuan fasilitas dan program pembinaan di tahun mendatang.

Dengan sinergi antara pemerintah, guru, dan organisasi olahraga, bola tangan diharapkan tidak hanya berkembang di Batu Bara, tetapi juga menjadi contoh sukses pengembangan cabang olahraga baru di Sumatera Utara.

“Selama masih punya tangan, kita bisa main bola tangan,” ujar Hendra sambil tertawa, menutup kegiatan yang berlangsung penuh antusias.

(yus)




Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Label

Budaya (17) Kesehatan (22) Organisasi (318) Pemerintahan (280) Pendidikan (153) Polri/TNI (6) Sumatera Utara (29) ekonomi (3) politik (151) sosial (108)

Arsip Blog

FOUNDER’S MEDIA SIBER BATU BARA



 


Strategi Inalum Perluas Pangsa Pasar Aluminium Global

 


Mengenal Tiga Jenis Produk Aluminium dari INALUM

 


Tentang Inalum