-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0EAIKwCOewMUoWNW47WuQuK72ih6QOPHJMRnpU7DCntRrpBQYD0o5Au6P11bCxnpJNDyOsxBp3IdFHzFFSPAhWzvyrKdEvmE6apWlbXqIYFWABnyl7NEMlrMlUwM4NCgpGmaNl5NRvf2UlfxXkv1HMk7-eaoiksbqMkaflEi0HsdjsFR5l1RhIhyphenhyphenOdiE/s16000/05e2cdf2-5f47-4771-880d-c7f1667e3450.jpeg

Desa Lubuk Cuik dan Dinkes Batu Bara Gaungkan Waspada DBD dan Penyakit Kanker

Desa Lubuk Cuik dan Dinkes Batu Bara Gaungkan Waspada DBD dan Penyakit Kanker






Batu Bara – Perisainusantara.com

Menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Batu Bara, Pemerintah Desa Lubuk Cuik bersama Dinas Kesehatan setempat menggelar sosialisasi kewaspadaan dini, Senin (28/4/2025). 

Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat lebih sigap menghadapi potensi wabah penyakit, khususnya di tengah curah hujan yang semakin tak menentu.

Menurut data Dinas Kesehatan, hingga awal April tercatat 40 kasus DBD dengan insiden rate 9,23 per 100.000 penduduk di Batu Bara. Kondisi ini dikhawatirkan mempercepat penyebaran nyamuk Aedes Aegypti, vektor utama penyebab DBD.

Pj. Kepala Desa Lubuk Cuik, MY. Daulay, meminta seluruh kepala dusun untuk mengintensifkan Gerakan Jumat Bersih. Ia juga menekankan pentingnya peran TP PKK Desa dalam membangun budaya hidup bersih dan sehat di tingkat keluarga dan lingkungan.

Bidan Desa Lubuk Cuik dari UPT Puskesmas Kedai Sianam, Nurhasana, turut menyampaikan bahwa kegiatan ini juga bagian dari kesiapsiagaan menghadapi potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Ia menguraikan beberapa langkah yang perlu ditempuh, antara lain:

Memperkuat koordinasi lintas sektor untuk pencegahan dan pengendalian DBD.

Melaksanakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta mendorong setiap keluarga memiliki Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di rumah masing-masing.

Menjalankan program 3M Plus: menguras, menutup, mendaur ulang tempat berpotensi jentik, ditambah penggunaan larvasida.

Menggerakkan seluruh elemen masyarakat, mulai camat, lurah, hingga kepala desa, untuk mengadakan kerja bakti minimal satu kali seminggu.

Nurhasana didampingi Ketua TP. PKK Desa Lubuk Cuik Yusmiati dan anggota, menyatakan harapannya dengan upaya ini mampu menekan penyebaran DBD di Batu Bara dan membangun kesadaran kolektif menjaga lingkungan tetap bersih.

Tak hanya fokus pada DBD, sosialisasi tersebut juga memperluas bahasan ke isu kesehatan lain, yakni pencegahan kanker serviks dan kanker prostat. Materi ini disampaikan Mardiana Purba dari Lembaga Kesehatan Indonesia.

Dalam paparannya, Mardiana mengungkapkan bahwa kanker serviks dan prostat tidak hanya disebabkan faktor keturunan, tetapi juga bisa dipicu oleh paparan zat kimia seperti asap rokok, radiasi dari perangkat elektronik (TV, komputer, handphone), serta pola makan tidak sehat. 

Ia mengingatkan pentingnya menghindari makanan mengandung karsinogen seperti bahan penyedap buatan dan mengelola pola makan agar terhindar dari gangguan serius seperti kanker hati.

Melalui sosialisasi ini, masyarakat Desa Lubuk Cuik diharapkan lebih sadar akan pentingnya pencegahan dini terhadap penyakit menular dan tidak menular demi meningkatkan kualitas kesehatan bersama, pungkasnya Pj. Kepala Desa Lubuk Cuik MY. Daulay mengakhiri.

(wellas )



Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Label

Budaya (16) Kesehatan (19) Organisasi (287) Pemerintahan (186) Pendidikan (151) Polri/TNI (6) Sumatera Utara (29) ekonomi (3) politik (151) sosial (107)

Arsip Blog

FOUNDER’S MEDIA SIBER BATU BARA



 


Strategi Inalum Perluas Pangsa Pasar Aluminium Global

 


Mengenal Tiga Jenis Produk Aluminium dari INALUM

 


Tentang Inalum