Proyek Perbaikan Jalan Lintas Sumut Sebabkan Kemacetan Panjang, Warga Keluhkan Ketiadaan Plang Informasi
BATU BARA – Perisainusantara.com
Proyek pengerjaan jalan di kawasan Simpang Tugu Inalum, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, yang telah berlangsung selama lebih dari seminggu, menuai keluhan dari warga dan pengguna jalan.
Pengerjaan ini menyebabkan kemacetan panjang hingga mencapai 500 meter setiap harinya, terutama pada jam sibuk. Ironisnya, proyek tersebut tidak dilengkapi dengan plang informasi sesuai ketentuan, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Saat ditinjau pada 13 November 2024, tim media menemukan antrean panjang kendaraan yang mengular di sepanjang jalan yang tengah dikerjakan.
Kondisi ini memengaruhi aktivitas harian, terutama bagi buruh pabrik, pelajar, dan warga setempat. Buruh mengeluhkan keterlambatan masuk kerja, sementara pelajar kesulitan tiba di sekolah tepat waktu.
Puncak kemacetan terjadi pada pukul 07.00 WIB saat jam masuk sekolah dan pukul 16.00 WIB ketika pekerja pabrik pulang kerja.
Seorang warga mengungkapkan kekesalannya, "Setiap hari kami harus terjebak macet. Ini sangat mengganggu aktivitas kami, apalagi tidak ada pemberitahuan jelas tentang kapan proyek ini selesai."
Proyek ini juga menuai kritik karena tidak adanya plang informasi yang menunjukkan Minim Informasi dan Standar Keselamatan , nama proyek, kontraktor, atau spesifikasi teknis pekerjaan.
Tim media yang berupaya mengonfirmasi ke pengawas lapangan berinisial JO pada pekan lalu tidak mendapatkan penjelasan memadai terkait aspek teknis maupun standar keselamatan yang diterapkan.
"Kami sudah menanyakan kepada pengawas proyek, tetapi tidak ada jawaban yang pasti. Ketiadaan plang membuat warga semakin bertanya-tanya tentang transparansi pengerjaan jalan ini," ungkap salah satu pengendara.
Selain menyebabkan kemacetan, pengerjaan jalan yang tidak terkelola dengan baik ini berpotensi memicu kecelakaan.
Jalan yang rusak, dipadukan dengan minimnya rambu pengaturan lalu lintas, membuat pengendara kesulitan melintas, terutama di malam hari. Para pelaku UMKM di sekitar lokasi proyek juga mengeluhkan dampak negatif terhadap usaha mereka akibat akses jalan yang terganggu.
Menyikapi situasi ini, warga dan pengguna jalan berharap pihak terkait segera mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif pengerjaan jalan.
Transparansi informasi proyek dan pengelolaan lalu lintas yang lebih baik diharapkan dapat mencegah potensi konflik, keributan, atau hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami butuh solusi segera, jangan sampai proyek ini malah jadi sumber masalah baru,” ujar seorang pelaku UMKM setempat.
Dengan adanya sorotan ini, besar harapan masyarakat agar pihak berwenang segera turun tangan untuk memperbaiki situasi demi kelancaran aktivitas dan keselamatan semua pihak yang melintas di kawasan tersebut.
(Hamdani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar