-->

Pangdam IM Terima Laporan Pengembangan Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda

Pangdam IM Terima Laporan Pengembangan Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda



Banda Aceh – Perisainusantara.com 

Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), menerima laporan mengenai pengembangan Akademi Keperawatan di bawah naungan Kesdam IM dari Letkol Ckm Junaedy, S.K.M., M.M.R.S., MH. Kes., C.P.M., C.P.H.M., Direktur Akper Iskandar Muda Lhokseumawe (Akimal) dan Mayor Ckm drg. Wahyu Fajar Dwinanto, M.M., Direktur Akper Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh (Akimba), di Bale Sanggamara, Kodam IM, Selasa (17/9/2024).

Laporan tersebut membahas pencapaian kedua akademi dan rencana pengembangan strategis ke depan. Fokusnya pada peningkatan sinergi antara Kodam IM dan institusi pendidikan kesehatan untuk memperkuat kualitas SDM di bidang keperawatan, yang akan mendukung kebutuhan militer dan masyarakat.

Letkol Junaedy dan Mayor Wahyu Fajar memaparkan pengembangan kurikulum yang adaptif terhadap ilmu kesehatan terbaru, serta program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga medis. Mereka juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama dalam penyediaan tenaga kesehatan, baik untuk penugasan militer maupun kegiatan sosial-kemanusiaan TNI.

Mayor Jenderal Niko Fahrizal menyambut baik inisiatif tersebut. Beliau menekankan perlunya pemasangan nama Akademi Keperawatan secara jelas di gerbang masuk, untuk mempermudah identifikasi. Selain itu, Pangdam juga mengarahkan pembuatan sejarah pendirian Akper sebagai bagian dari profil institusi, guna memperkuat citra lembaga tersebut.

Pangdam juga memberikan perhatian khusus pada aspek administrasi, menegaskan pentingnya kelengkapan dokumen terkait penggunaan aset Kodam untuk menghindari potensi masalah di masa depan. Beliau juga mengapresiasi status akreditasi "Baik" dari BAN-PT dan "Sangat Baik" dari LAM-PT Kes yang diraih Akper, serta berharap prestasi tersebut dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.

Terkait tenaga pengajar dan staf, Pangdam IM menekankan pentingnya pembayaran tunjangan kinerja dilakukan tepat waktu. Dalam hal penerimaan mahasiswa tugas belajar (tubel), Pangdam meminta kuota yang telah ditetapkan, yaitu 25 orang untuk Akper Banda Aceh dan 10 orang untuk Akper Lhokseumawe, dipenuhi sesuai aturan. Jika kuota dari militer tidak terpenuhi, siswa lulusan SMA Kartika dapat mengisi kekosongan tersebut dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk memberikan akses pendidikan gratis.

Selain itu, Pangdam juga mengusulkan penambahan kuota bagi lulusan SMA Kartika, serta memperkuat pelatihan mental dan disiplin melalui kerja sama dengan Dodik Bela Negara Rindam IM. Dalam rencana jangka panjang, Pangdam juga mendukung pengembangan Akper menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) dengan membuka empat program studi di Banda Aceh dan Lhokseumawe.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Kasdam IM, Irdam IM, Asrendam IM, Aspers Kasdam IM, Aslog Kasdam IM, Kajasdam IM, Kepala Sekolah SMA Kartika Banda Aceh, serta Kepala Yayasan Wijaya Bhakti Kartika Husada (YWBKH).

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Label

Budaya (16) ekonomi (3) Kesehatan (13) Organisasi (207) Pemerintahan (106) Pendidikan (138) politik (101) Polri/TNI (6) sosial (107) Sumatera Utara (29)

Arsip Blog

Kesaktian Pancasila